Esensi Istikharah
Kang Satria, Assalamualaikum... mau nanya, kalau bukannya "doubt" itu ragu ya kang? Kalau betul, menurut Afif, gambarnya "When I doubt pray istikharah" kurang pas. Kan setelah ada ketetapan hati kita meng-istikharahkan ketetapan itu kan kang? . Lafadz haditsnya إذا هم بِ CMIIW kang 😊😊 Barakallah Afifi Marzuki Muslim
Wa'alaikumussalam, wa fiika barakallah brother fillah :D
Istikharah itu tidak ada ketentuannya harus sudah memiliki ketetapan hati, kalaupun sudah memiliki pilihan dalam suatu urusan memang tidak salah juga. Namun istikharahnya kita justru karena kita memohon kepada Allah agar diberikan ketetapan hati dalam menentukan pilihan atau keputusan.
Essensi didalam shalat istikharah adalah adanya tauhid nya kita kepada Allah, berharap terhadap sifat-sifat-Nya yang sempurna, berharap kepada kesempurnaan ilmu-Nya, kekuasaan-Nya, kehendak-Nya, rububiyah-Nya. Di dalamnya terdapat permohonan segala perkara kepada-Nya, memohon pertolongan dan tawakal kepada-Nya serta keluar dari ketergantungan terhadap diri sendiri dan menggantungkan segala daya dan upaya hanya kepada-Nya :)
Di dalamnya terdapat pengakuan seorang hamba tentang kelemahan ilmunya, mengakui kelemahan diri, kelemahan kehendaknya untuk mengetahui dan meraih manfaat terhadap dirinya. Meyakini kalau semua itu ada di tangan Allah, pelindung dan penciptanya .. yang mengetahui segala yang HAQ bagi dirinya.
Dalam Musnad Imam Ahmad, dari hadits Saad bin Abi Waqqash, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Diantara (sebab) kebahagiaan seorang Anak Adam adalah istikharahnya dia kepada Allah dan ridha terhadap apa yang Allah tetapkan kepada-Nya. Dan di antara sebab kesengsaraan Anak Adam adalah meninggalkan istikharah kepada Allah dan murka terhadap apa yang Allah tetapkan baginya."
Takdir Allah itu diujung ikhtiar kita, selanjutnya ada tawakal dan ridha atas ketentuan Allah (apapun yg terjadi sesudahnya). Istikharah adalah berarti salah satu jalan ikhtiar kita sebelum tawakal.
Wallahu a'lam bisshawab.
