Tidak Ada Tuntunan untuk Membaca al-Quran secara Acak dalam Istikharah
Assalamualaikum satria..http://blog.gheasafferina.com/2016/04/newchapter-01-begining-of-everythings.html?m=1 habis baca blog itu sayanya dibuat speechless😂 oh ya disini saya mau tanya apa cara istikhkroh yg dilakuakn mba ghea dan masnya itu memang ada ya? Riska Kurnia Maghfiroh
Wa'alaikumussalam, bismillah.
Membaca ceritanya sayapun kagum dengan cara laki-laki nya, dimana dia sebelumnya memilih mengagumi dari jauh dan tidak 'mendekat' sebelum halal. Dan lalu keduanya pun sama-sama melakukan shalat istikharah untuk mendapatkan petunjuk terbaik dari Allah.
Yang jadi pertanyaan adalah, di bagian Membuka mushaf Al-Quran secara acak untuk mendapatkan jawaban dari shalat istikharahnya, ini saya tidak menemukan dasar syariatnya. Dan keduanya pun katanya mendapatkan petunjuk yg sama dari Al-Qur'an yg dibaca secara acak setelah melakukan shalat istikharah.
Kenapa saya katakan tidak menemukan dasar syariatnya?
Pertama, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah memberikan contoh demikian.
Kedua, di masa beliau hidup, mushaf Al-Quran yg lengkap belum tersusun. Semua masih dalam bentuk lembaran-lembaran yg terpisah-pisah. Bahkan sebagian besarnya bukan terbuat dari kertas, melainkan terbuat dari kulit, pelepah kurma, tulang dan lainnya.
Dan di masa setelah Al-Qur'an disusun oleh para sahabat pun belum pernah diriwayatkan sesudah melakukan istikharah lalu istikharah dengan metode membaca Al-Qur'an secara acak.
Bukan bermaksud tidak membolehkan membaca Al-Qur'an secara acak, namun jangan sampai dipahami ada tuntunan istikharah yg demikian. Karena yg namanya ibadah (syariat) dalam agama ini harus berdasarkan dalil, atau minimal ijma para Ulama.
Dalam Hadits Riwayat Bukhari, Ahmad, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa .... "
Lengkapnya bisa lihat tatacata shalat istikharah disini https://konsultasisyariah.com/8754-tata-cara-shalat-istikharah.html
Walaupun terjadi kepada diri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam atau para sahabat yang mengalami masa turunnya Al-Quran. Sangat dimungkinkan adanya ayat tertentu yang turun khusus untuk menjawab persoalan yang melibatkan orang-orang tertentu. Namun inipun bukan lewat istikharah melalui bacaan Al-Qur'an.
Dahulu ketika Al-Qur'an turun sebagai wahyu secara berkala, dan turun ketika ada peristiwa yg membelakanginya ketika itupun bukan atas dasar istikharah melalui bacaan. Yang kita kenal dan disunnahkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah shalat sunnah dua rakaat jika kita dihadapkan dengan suatu urusan. Dan tidak ada perintah untuk membaca ayat Al-Qur'an secara acak sesudahnya.
Sayapun sempat menanyakan ini ke dua orang ustadz sebelum saya menjawab ini, dan jawabannya tidak ada istikharah melalui Al-Qur'an. Jikapun ingin membaca Al-Qur'an setelahnya silakan, tidak ada larangan untuk hal ini. Namun jangan dipahami ada syari'at istikharah dengan membaca Al-Qur'an secara acak.
Wallahu a'lam bisshawab