Selasa, 21 Juni 2016

Berjuanglah, Allah Percaya Kamu Mampu Menghadapi Ujianmu

Assalammu'alaikum, kak mengapa setiap orang mendapatkan ujian yang berbeda2? Nabella

Wa'alaikumussalam, Allah itu Maha Adil .. Allah memberikan ujian sesuai dengan tingkat keimanan hamba-Nya. Kita lihat para Nabi dan Rasul, juga orang-orang shaleh terdahulu. Yang diberikan ujian sedemikian beratnya, apa kita akan mampu seperti mereka jika Allah memberikan ujian yg sama?? 

Allah menciptakan kita saja tidak 'instant' langsung dewasa, tetapi dengan proses yg sangat indah. Allah pun menciptakan alam semesta dengan sebuah proses, agar kita bisa mengambil pelajaran, yaitu untuk 'dealing' dengan yg namanya BERSABAR.

Allah itu Penulis skenario terbaik, tidak akan ada yg mampu menandingi. "Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)...." (QS. Al-An'aam: 59). 

Gunakan BAROMETER Allah, bukan 'barometer' kita ketika ingin memahami ketetapan Allah. Jangan sampai memakai 'barometer' masing masing yg penuh dengan pertanyaan ini dan itu, kenapa begini dan kenapa begitu. 

Kalau kata bapak, "Tidak perlu sibuk mempertanyakan apa yang diluar kuasa kita, fokuskan saja kepada apa yang seharusnya kita lakukan. Allah itu Maha Bijaksana, DIA hanya meminta kita untuk belajar di 'kelas' yg sesuai dengan apa yang hati kita masih 'lemah' atau masih memerlukan perbaikan. Dan di setiap ujian dari-NYA, bukan hanya kesulitan, namun juga kesenangan. Pasti ada pesan dan pembelajaran agar keimanan dan kedewasaan kita semakin 'bertumbuh'. Yakinlah nak, ada HIKMAH yg akan membuat kita menjadi lebih memahami, bahwa Allah itu Maha Adil. Bagaimana dikatakan kita pantas masuk surga jika hati kita masih mempertanyakan keadilan Allah nak?"

Nak, semua yang "beruntung" besar adalah mereka yg diletakkan oleh Allah pada peristiwa peristiwa yg besar. Tidak ada spiritualitas yg naik level tanpa melalui ujian, tidak bisa diri mu ingin kemajuan dalam spiritual mu tetapi tanpa ada kemauan untuk melalui ujian dari Allah. Karena 'kesadaran' dan keimanan mu tentu saja tidak akan naik kelas jika diberikan ujian yang masih saja tetap sama. Karena jika ujiannya itu-itu saja, tanda dirimu masih dikatakan belum lulus."


"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al-Ankabut :2-3)

Semoga kita mampu membedakan mana ujian dan mana teguran --> http://muslimpathway.blogspot.com/2016/06/ujian-ataukah-teguran.html

Semoga maksud Nabella bukan mempertanyakan apa yg sudah menjadi ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena salah satu adab kita sebagai hamba-Nya adalah tidak bertanya tentang apa yg Allah tetapkan, tidak bertanya mengapa demikian dan demikian, tidak bertanya tentang takdir Allah mengapa begini dan begitu, karena kita adalah hamba-Nya.

Allah berfirman, artinya, "(Allah) tidak ditanya tentang apa yang (Allah) kerjakan, dan merekalah yang akan ditanya tentang yang mereka kerjakan". (QS. 21 :23)



Related Articles