Selasa, 28 Juni 2016

Inti dari Hijrah

Assalamu'alaikum, saya re-post kembali.. karena masih banyak yang mengeluhkan dan merasa berat dengan proses hijrahnya.

Inti dari hijrah adalah meninggalkan apa yang dibenci Allah menuju apa yang dicintai-Nya dan berusaha ke arah itu dengan bersungguh-sungguh. Saya sendiri masih dalam proses, belum berani mengatakan " saya telah berhijrah " .

Becoming a better me itu memang SULIT. Tapi sulit bukan berarti jadi alasan takut berubah. Jangan lupa yang namanya kematian selalu bergerak konsisten ke arah kita dengan kecepatan 60 detik per menit.

Diluar sana BENAR adanya bahwa tidak semua orang akan senang dan menyambut baik perubahan kita. Allah juga mengirimkan mereka yang hobbinya menebar energi negatif seperti : menyindir, mengkritik dengan tajam dan sinis, menganggap aneh, tidak lagi dianggap mengikuti jaman alias ga gaul menurut mereka, dicurigai ikut aliran sesat, daaaan lain lain yang sifatnya menggoyang terus niat kita untuk berubah.

Tidak usah jadi pesimis, 'jatuh lagi', dan mengeluh 'kok mau baik malah susah begini sih?' Anggap saja mereka yang selalu negatif itu adalah bentuk 'KONFIRMASI ULANG' yang nama lainnya ujian dari Allah atas kebulatan tekad kita untuk berubah.

Beneran nih kita mau berubah? Atau masih mau bercengeng ceneng ria? tau ga cengeng itu apa? cengeng itu yang kalau sedikit sedikit bilangnya menyeraah, cengeng itu kalau sedikit sedikit mikirnya aku tidak bisa, cengeng itu kalau pengen urusan hatinya beres tapi tidak mau membayar "harganya" atau nama lain dari berjuang, cengeng itu cuma hobi ngarep ngarep hasil tapi tidak mau melewati prosesnya.

Jika hidup ini selalu ingin diberi kemudahan, tidak mau diatur oleh aturan-NYA, entah kapan kita menjadi pribadi yang mendewasa dan berjuang untuk kehidupan akhirat. Surga itu hanya untuk orang-orang pilihan, jadi jangan manja!

Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya, Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mana orang-orang yang berdusta." (QS. 29 :2-3).

Seseorang baru akan teruji kualitas keimanannya sampai dia meninggalkan keburukannya dan kembali kepada Allah.☺



Related Articles