Selasa, 28 Juni 2016

Niat Puasa Wajib

Assalamu'alaikum kak sat, kak gmn puasa tanpa sahur? maksudnya, telat sahurnya, pas bangun malah udh adzan subuh. apakah puasanya masih berjalan? terimakasih Alifia Fauziah

Wa'alaikumussalam,

Al Qodhi Abu Syuja’ rahimahullah kembali mengatakan, "Kewajiban puasa (rukun puasa) itu ada empat: (1) niat, (2) menahan diri dari makan dan minum, (3) menahan diri dari hubungan intim (jima’), (4) menahan diri dari muntah dengan sengaja."

Dari perkataan Abu Syuja’ rahimahullah diatas, intinya ada dua hal yang beliau sampaikan. Orang yang menjalankan puasa wajib berniat dan wajib menahan diri dari berbagai pembatal puasa.

Niat yang dimaksudkan adalah berkeinginan untuk menjalankan puasa. Dalil wajibnya berniat untuk puasa wajib adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

"Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum Subuh, maka tidak ada puasa untuknya." (HR. An Nasai no. 2333, Ibnu Majah no. 1700 dan Abu Daud no. 2454. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dhaif. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini).

Maksud niat disini adalah ketika hati kita terbersit keinginan (kehendak) untuk melaksanakan puasa, itu sudah dikatakan niat. Jadi, kalau malam harinya Alifia sudah berniat puasa esok hari, tanda itu sudah berniat. Dan puasanya tetap berjalan, walaupun tidak sahur.

Karena sahur bukan termasuk syarat sah nya puasa, sahur itu hukumnya sunnah tidak wajib. Tepatnya, makan sahur itu mustahab (dianjurkan/sunnah), sebagaimana sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, "Makan sahurlah karena di dalam makan sahur terdapat keberkahan" (HR. Bukhari dan Muslim).

Sedangkan niat termasuk rukun puasa, seperti hadits diatas. Puasa wajib itu harus diniatkan pada pada malam hari (sebelum fajar/subuh) dan dalam keadaan suci/bersih dari haid dan nifas bagi perempuan.

Sedangkan untuk puasa sunnah, boleh berniat di pagi hari asalkan sebelum waktu zawal (tergelincirnya matahari ke barat). Dalilnya sebagai berikut (artinya):

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menemuiku lalu ia berkata, "Apakah kalian memiliki makanan?' Jika kami jawab tidak, maka beliau berkata, "Kalau begitu aku puasa." (HR. Muslim no. 1154 dan Abu Daud no. 2455).

Wallahu a'lam bisshawab.


Related Articles