Minggu, 19 Juni 2016

Kenapa Harus Aku yang Kau Uji, Ya Allah?

Kenapa kita harus ada di situasi yg sangat rumit dan terkadang sampai membuat kecewa,takut,menangis,bahkan depresi Mas? Arina Nufika

Assalamu'alaikum, 

Allah itu sudah memiliki rencana yang terbaik untuk kita semua, tanpa terkecuali .. kita bisa lihat, orang-orang sebelum kita yang ditempa dengan ujian yang sebegitu beratnya. Namun hati yang sadar bahwa dunia hanya tempat 'singgah sementara' tempat 'berlomba' dimana dia jadikan segala kesulitan yang dia lalui di dunia ini adalah sarana untuk memantaskan dirinya, mendewasakan qalbunya .. karena tempat kesudahan yang indah dan abadi hanya untuk orang-orang pilihan saja.

Hanya saja dalam pelaksanaannya kita sering sekali malah membuat rencana rencana baru yang tidak sesuai dengan maksud Allah menciptakan kita, yang tidak sesuai dengan peran apa yg sudah Allah berikan kepada kita.

Itu sebab bahasa yang tepat adalah banyak manusia yang merasa galau atau gelisah bahkan kecewa dan putus asa di dalam hidupnya, karena belum mampu menerima 'ujian' yang tujuannya untuk mengetahui sampai dimana kepantasan kita untuk bisa menerima kehormatan bertemu Allah di surga-Nya.

Bukankah ujian itu 'mahar' nya kehidupan? Saking sibuknya kita dengan semua keinginan-keinginan kita yang tidak selaras dengan kenyataan yang terjadi didepan mata lalu akhirnya melampaui batas, belum lagi kita pun sering nya bahkan menempatkan Allah sebagai PEMERAN di dalam keingian-keinginan kita, seolah-olah kita yang jadi sutradaranya, subhanallah :(

Kita dikte Allah dengan keinginan-keinginan kita yg kita bungkus dengan jubah ibadah yang kita sebut do'a. Lantas ketika kita tidak berhasil 'mendikte' Allah, kita kecewa .. bahkan tidak sedikit yang kemudian marah dan mempertanyakan: "kenapa begini ya Allah?"

Dalam Al Qur'an, orang yang sedang melampaui batas adalah seperti Fir'aun. Apakah Al Qur'an hanyalah dongeng di masa lalu yg setiap kita bicara orang yang melampaui batas, lalu kita menunjuk Fir'aun, Fir'aun yg jaman dahulu?

Jangan jauh-jauh, periksa saja diri kita sendiri. Apakah kita sering jadi Fir'aun? kita sering ingin 'mengatur' Allah dengan segala keinginan kita? Ya Rabb, shame on us.

Apakah kita sering melampaui batas-batas yg sudah jelas jelas Allah tentukan? Al-Qur'an itu jika kita baca dengan HATI, ia bukanlah sekumpulan dongeng atau kisah tentang masa lalu, ia adalah perjalanan dan tuntunan di dalam hidup kita, Ada banyak 'pesan' disana. Itu sebab ada perintah "iqro". Mari kita evaluasi lagi diri kita, sudahkah kita berkhusnudzan kepada Allah? karena Allah selalu sesuai dengan prasangka hamba-Nya 🙏




Related Articles