Senin, 20 Juni 2016

Hati yang Telah Mati; Akankah Mendapat Hidayah?

Assalamualaikum kak satria, Kaka tau gk ciri2 orang yg mendapat hidayah dari Allah? Sekalipun hatinya udh mati susah bgt dibilangin tentang agama, apakah masih ada kemungkinan Allah merubahnya? Nurulll

Wa'alaikumussalam, bismillah..

Hidayah itu punya banyak pintu, dan Allah Pemilik kuasa atas hidayah kepada hamba-Nya. Namun bukan berarti diberikan begitu saja..

Kita mengenal Hidayatul Bayan dan Hidayatut Taufiq. Hidayatul Bayan adalah bimbingan atau petunjuk kepada kebenaran, dan di dalamnya terdapat campur tangan manusia, termasuk diri kita sendiri. Adapun Hidayatul Taufiq adalah sepenuhnya hak Allah. Dia merupakan peneguhan, penjagaan, dan pertolongan yang diberikan Allah kepada hati seseorang agar tetap dalam kebenaran. Dan hidayah ini akan datang setelah Hidayatul Bayan dilakukan.

"Barangsiapa yang dikehendaki Allah mendapat hidayah (petunjuk), niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak, lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." – (QS.6:125)

Islam mengajarkan bahwa kehendak dan kuasa Allah dalam konteks kesesatan manusia berbeda dengan keinginan Allah. 

Keinginan Allah datang dari diri-Nya sendiri, bahwa Dia menginginkan semua manusia selamat dan tidak tersesat, bahkan Dia menyatakan diri-Nya sangat berharap dan terbuka untuk menerima hamba-hamba yang ingin kembali, menghapus dosa mereka dan tidak mengingat-ingat lagi kemaksiatan yang pernah dilakukan. 

Sedangkan kuasa dan kehendak-Nya selalu berdasarkan ‘input’ yang datang dari manusia itu sendiri. Kalau kita simak ayat-ayat Al-Qur’an tentang pernyataan ‘Allah menyesatkan orang yang dikehendaki-Nya’, maka ini selalu merupakan ‘muara’ dari suatu kalimat panjang yang sebelum atau sesudahnya menyatakan kondisi manusia yang telah ‘menyediakan diri’ untuk disesatkan Allah.

Allah sendiri menyatakan bahwa tindakan-Nya untuk menyesatkan manusia karena memang manusia itu sendiri yang menginginkannya, merupakan implementasi dari sifat-Nya yang adil dan tidak dzalim : "Wahai hamba-hamba-Ku sesungguhnya Aku mengharamkan kedzaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram di antara kalian maka janganlah kalian saling mendzalimi…" (HR. Muslim)


Lalu bagaimana ciri orang yang mendapat hidayah sekalipun hatinya sudah mati ketika diberi tahu tentang agama?

Hidayah tidak akan hadir jika kita sendiri yang tidak menyambut dan mencarinya, namun dengan kekuatan do'a seperti yang dilakukan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yg berdo'a kepada Allah agar memberikan hidayah kepada Umar Ibn Al-Khattab yang saat itu sangat anti Islam agar memeluk Islam. Atas rahmat dan kuasa Allah, akhirnya Allah memberikan cahaya hidayah melalui saudara perempuannya.

Seperti yang saya tuliskan diatas, hidayatul bayan adalah bimbingan dan petunjuk atas campur tangan manusia, selanjutnya Allah akan memberikan taufiq nya jika dia bersungguh-sungguh. In syaa Allah dengan kekuatan do'a, Allah Maha membolak-balikkan hati. Jangan bosan untuk saling ingatkan dan do'akan :)




Related Articles