Selasa, 28 Juni 2016

Taubat Bukan Sekedar Kata-Kata

Assalamu'alaikum.. kak gema, apa pendapat kk ttg misalnya seseorang yg selalu berbuat maksiat di bln ramadhan, dia suka nntn sex. nah sesudah dia itu selalu berdoa ke Allah, minta ampunan. tp dia melakukannya hmpir tiap hari. abis ngelakuin, taubat, lakuin lagi, taubat lg. jd gmn kak. syukron.Alifia Fauziah

Wa'alaikumussalam,

Taubat itu bukan sekedar kata-kata, namun yang paling utama adalah kesungguhannya dalam merubah perilaku sesudah bertaubat. Allah Maha Tahu mana hamba-Nya yang bersungguh-sungguh bertaubat dan mana hamba-Nya yang tidak bersungguh-sungguh.

Ketika seseorang berbuat dosa, sesungguhnya dia telah berbuat dzalim kepada dirinya sendiri. Allah selalu membuka pintu taubatnya, tanda Allah selalu 'mengulurkan tangan-Nya'. Ketika dia memilih untuk tidak menyambut-Nya, dan terlalu asyik mendzalimi diri sendiri dengan perbuatan maksiat. Jika kita ada di posisi dia, apakah kita berani memperlakukan cinta-Nya seburuk itu?

"Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia, sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri." – (QS.10 :44)

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal." (QS. Ali Imran: 135-136)

Walaupun dikatakan dalam hadits dimana Allah akan selalu mengampuni dosa hamba-Nya selama dia bertaubat kepada Allah sesudahnya, tidakkah takut jika 'dipanggil' - Nya dalam keadaan sedang bermaksiat dan tidak sempat bertaubat? Karena maut tidak pernah menunggu kita bertaubat. Kematian bergerak konsisten ke arah kita dengan kecepatan 60 detik/menit tanpa pernah berhenti untuk beristirahat.

Wallahu a'lam bisshawab.


Related Articles