Selasa, 21 Juni 2016

Salahkah Jika Aku Memiliki Pacar?

assalamualaikum kak, salam kenal aku balqis, menurut kk pacaran boleh atau tidak? kalo pacarannya pacaran positif ingin saling mengenal sblm menikah,tidak peluk2 atau cium2 semacamnya gmna? boleh enggak? atau misal g pacaran tapi HTS gtu... tapi tetep aja punya rasa? hukum nya gmna?cinta balqis

Wa'alaikumussalam, Tidak ada larangan untuk jatuh cinta, karena ini sudah fitrah manusia. Bersyukur kalau kita diberikan anugerah menyukai lawan jenis. Hanya saja cinta itu hadirnya bukan untuk tergesa di ikrarkan dalam bentuk hubungan yg tidak halal, namun Allah turunkan di setiap hati sebagai ujian. 

Allah menguji, jika yg memaksakan diri dengan hubungan tidak halal (pacaran), itu tandanya menuruti hawa nafsunya. 

Allah melarang dari segala hal yang MENDEKATI zina, 

"Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk." (QS.Al-Israa’: 32)

Allah menetapkan beberapa kriteria syar’i pergaulan antara lelaki dan perempuan untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesucian hati, meminimalisir pembicaraan dgn lawan jenis sesuai dgn kebutuhan, tidak memerdukan suara, tidak merayu lewat lisan dan perkataan ketika bercakap satu sama lain (QS. Al-Ahzab :32), larangan berduaan dengan yg bukan mahram (khalwat), bercampur baur antara laki2 dan perempuan (ikhtilat) tanpa ada kebutuhan syar'i dan kriteria lainnya.

Perkara2 ini, menjadi kaidah yg penting untuk kebaikan kita semua. ISLAM MENCEGAH SEGALA SESUATU DARI AKARNYA, BUKAN HANYA SOLUSI. 

Memang orang yg tidak pacaran saja bisa mendekati zina, apalagi yg pacaran. itu sebab Allah pun menurunkan perintah dan larangan yg berkaitan dgn adab dalam pergaulan, sampai begitu detail .. ini tiada lain mencegah kita dari perbuatan maksiat, yg dosanya termasuk dosa besar. 

"Tapi kita ga pelukan atau ciuman kok" .. kebanyakan mencari pembenaran2 sendiri, ada berjuta cara iblis menyesatkan pemahaman kita dgn 'menghalalkan' hubungan seperti ini. Jangan pandang seberapa besar atau kecil dosa yg diperbuat, tapi coba pikirkan kepada siapa diri kita bermaksiat. Ada 2 strategi Iblis, yg dia sampaikan kepada Allah. Allah mengingatkan agar hati2:

1. Menghiasi jalan kesesatan, perbuatan yg asalnya buruk jadi keliatan baik. Maksiat dipoles sedemikian hingga terkesan Islami. Praktek dosa dipoles jadi terlihat baik .. 

2. Menyesatkan dari jalan kebenaran, sebaliknya jalan kebenaran ditutup-tutupi, orang dibuat kesasar. Islam dianggap ekstrim, ngikut sunnah dianggap kaku, ngomongin tauhid dianggap memecah.

"Iblis berkata: 'Ya Rabb-ku, oleh sebab Engkau telah memutuskan, bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya," – (QS.15:39)

Dan ini benar2 dilakoni Iblis. Iblis sampai pakai lebih dari satu kata penekanan, ada lam sama nun. Ibaratnya, iblis berkata: Ya Allah, saya benar2 akan melakukan ini !

Dan tak ada yg selamat dari godaan ini: "kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka'." – (QS.15:40)

Allah turunkan wahyu sebagai tuntunan, Allah beri kita akal untuk memahami wahyu, Wahyu lebih tinggi dari akal, akal digunakan untuk memahami dan tunduk. Tidak mau tunduk? mau cari akal2an? silakan bebas. Semoga dipahami :)



Related Articles