Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut?
Pertanyaan
Dari: Daffashaliva
kak gimana ya,saya ini selalu jadi bahan sasaran fitnah orang lain.
Kadang kadang saya cuma melakukan kesalahan kecil saja sudah diperbesar oleh
teman teman saya. Bagaimana ya cara saya agar bisa sabar menghadapi teman teman
saya itu?
Jawaban:
Assalamu'alaikum,
Pertama, jika menjadi bahan sasaran
'fitnah', padahal kita tidak melakukan kesalahan itu. BERSYUKURLAH kepada
Allah... karena artinya kita sedang di muliakan-Nya.
Lalu bagaimana agar kita mampu
bersyukur ketika dalam situasi yang demikian? Yakinkan kepada diri sendiri
bahwa tidak selalu kebaikan kebaikan itu berasal dari kebaikan yang kita
perbuat, tetapi bisa jadi, dari keburukan yang orang lain perbuat kepada kita..
Seperti yang sering saya kutip,
hadits dimana ada orang yang bangkrut di akhirat nanti adalah karena salah
satunya perbuatan buruk mereka kepada orang lain. Salah satunya menuduh orang
lain tanpa bukti.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa
sallam menjelaskan, bahwa mereka yang salah satunya telah MENUDUH ORANG LAIN
TANPA BUKTI, beliau katakan sebagai orang yang BANGKRUT di akhirat nanti,
naudzubillahi min dzalik.
"Tahukah kamu siapa orang yang
bangkrut? Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di antara kami adalah
yang ia menjadi tidak punya harta dan benda.”
Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam
lalu bersabda, "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah orang
yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat,
tetapi dia pernah mencaci-maki orang lain, MENUDUH ORANG LAIN TANPA BUKTI, ia
pernah memakan harta orang lain, membunuh orang lain, memukul (mendzalimi)
orang lain, maka dia menanti orang ini (yang di dzalimi) menuntut dan mengambil
pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila
pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas
dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu ditimpakan kepadanya, lalu
dia dihempaskan ke dalam api neraka." (HR. Muslim no.6522)
Selanjutnya, ajak mereka bicara
baik-baik.. dan minta mereka untuk menunjukkan kesalahan yang mereka tuduhkan.
Sampaikan jika apa yang mereka lakukan akan merugikan diri mereka sendiri..
Kedua, Jika kita melakukan
kesalahan dan orang lain membicarakannya sekarang atau diperbesar oleh mereka,
BERSYUKURLAH kepada Allah...
Kok bersyukur lagi?
Tandanya balasan kepada kita sedang
di segerakan-NYA, tidak Allah tunda di akhirat nanti. Jika disikapi dengan
memperbaiki kesalahan dan juga dengan sabar, maka BONUS nya pahala tanpa batas
(QS. Az-Zumar ayat 10).
Yuuk menjadi orang yang 'cerdas',
orang yang 'cerdas' itu yang mampu memandang segala ujian dan ketidaknyamanan
dengan 'kacamata beningnya' .. Dia yang tahu hakekat sesungguhnya dibalik itu
semua hanya ada kebersyukuran, tidak lantas harus menistakan diri dengan
membalas mereka dengan perbuatan yang sama.. tandanya ga ada bedanya, sama
buruknya.
Selanjutnya perbaiki diri, dan
do'akan mereka yang telah, sedang dan yang pernah men-dzalimi kita.
"Dan Kami jadikan sebagian
kamu, (sebagai) cobaan bagi yang lain. Sanggupkah kamu bersabar?. Dan Rabb-mu Maha
Melihat." (QS. 25: 20)