Minggu, 07 Agustus 2016

Bolehkah Berdoa Memakai Bahasa Indonesia Saat Shalat?

Pertanyaan
Dari: romadhona

assalamu'alikum. bolehkah berdo'a pas lagi solat sebelum salam. tetapi memakai b.indonesia? soalnya pernah denger kalo berdo'a pas lg solat sebelum salam pake indo itu solatnya gak sah. bagaimana? 


Jawaban:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, bismillah..

Ada yang memaknai jika berdo'a selain dengan bahasa Arab dianggap berbicara dalam shalat, sehingga membatalkan shalat. Padahal yang dimaksud dengan berbicara yang membatalkan shalat adalah pembicaraan yang diluar shalat, di antara pembicaraan dengan sesama manusia secara lisan (verbal), di luar dari yang telah ditetapkan sebagai bacaan shalat.

Kita bisa lihat diturunkannya hadits tentang larangan ini, dasarnya adalah dari hadits-hadits berikut ini:

Dari Zaid bin Al-Arqam r.a berkata,"Dahulu kami bercakap-cakap pada saat shalat. Seseorang ngobrol dengan temannya di dalam shalat. Yang lain berbicara dengan yang disampingnya. Hingga turunlah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, "Berdirilah untuk Allah dengan khusyu". Maka kami diperintahkan untuk diam dan dilarang berbicara dalam shalat". (HR. Jamaah kecuali Ibnu Majah)

Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda, (yang artinya): "Shalat ini tidak boleh di dalamnya ada sesuatu dari perkataan manusia. Shalat itu hanyalah tasbih, takbir dan bacaan Al-Quran". (HR. Muslim, Ahmad, An-Nasa'i dan Abu Daud)

Dari kedua hadits ini, para ulama memasukkan ke dalam kategori berbicara dalam shalat yang dilarang adalah ucapan yang diluar bacaan shalat, seperti: menjawab orang yang bersin, menjawab salam, tertawa, dan lain-lain (yang bukan rukun shalat).


Lalu bagaimana jika berdo'a dengan memakai bahasa Indonesia? 

Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, namun mayoritas ulama membolehkannya dengan syarat bagi orang yang belum begitu hapal do'a-doa dalam bahasa Arab.

Melafadzkan do'a tidak membatalkan shalat, karena pada dasarnya shalat itu memang do'a. Bahkan di dalam shalat ada posisi tertentu yang memang kita dianjurkan untuk memperbanyak do'a berdasarkan hadits-hadits berikut:

"Posisi paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya ketika sujud, maka perbanyaklah doa pada waktu sujud." (HR. Muslim)

"Kemudian terserah dia memilih setelah itu (setelah tasyahud, sebelum salam) do’a yang dia kehendaki (dia sukai)." (HR. Muslim no. 402, An Nasa’i no. 1298, Abu Daud no. 968, Ad Darimi no. 1340)

Dan ini do'a matsur yang dianjurkan dibaca ketika sesudah tasyahud sebelum salam, 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: (1) siksa neraka jahannam, (2) siksa kubur, (3) penyimpangan ketika hidup dan mati, (4) kejelekan Al Masih Ad Dajjal." (HR. Muslim no. 588).

"Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal (Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal)." (HR. Muslim no. 588)

Wallahu a'lam bisshawab.


Related Articles