Ada Apa Dengan Turki 3 Maret 1924?
Pertanyaan
Dari: din
ka sebenarnya tragedi apa yg terjadi di Turki 3 Maret 1924?
Jawaban:
Assalamu'alaikum, Jatuhnya Khilafah Turki Utsmani pada 28 Rajab 1342 H yg bertepatan dengan 3 Maret 1924 M bukanlah suatu peristiwa yg terjadi dalam sekejap mata. Sebagaimana kebaikan yg perlu proses untuk terjadinya, keburukan pun demikian, membutuhkan proses. Mustafa Kemal Ataturk 'menjagal' Khilafah juga bukan proses sekejap, melalui proses yg panjang.
Proses itu dimulai ketika pada awal abad ke-19 M kaum muslimin mulai meninggalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah untuk memecahkan masalah2 mereka, dan tertarik dgn ideologi Liberal yg lebih 'memanjakan' nafsu manusia.
Eropa Barat mengalami Renaisance abad ke-15 M, mereka bersepakat untuk memisahkan agama dari kehidupan alias menganut faham sekulerisme. Sekulerisme ini 'dikristalkan' oleh John Locke filosof Inggris menjadi ideologi Liberal. Sebuah ideologi yg menempatkan manusia bebas dari ikatan apa pun, baik ikatan agama ataupun selain agama. Liberal dalam beragama, berekonomi, liberal berpolitik, liberal dalam segala hal. Ideologi yg seperti membangun peradaban modern padahal merusak.
Dimulai dari situlah terdorong pecahnya Revolusi Perancis tahun 1789 yg mengusung jargon "Liberte, Egalite, dan Fraternite". Revolusi Perancis berhasil menjauhkan agama dari penganutnya, negara maupun politik. Di awal abad ke-19 M, Perancis muncul menjadi paling maju, menjadi negara nomor 1 di dunia di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.
Tahun 1828 di masa Sultan Mahmud II, pemikiran dan sistem sekuler mulai masuk ke tubuh khilafah. Tahun 1876 M Gerakan Turki Muda yg tergila2 dgn ideologi liberal berhasil memaksa Sultan Abdul Hamid II menerima Konstitusi 1876. Sebuah konstitusi sekuler. Sejak itu, tanda2 keruntuhan Khilafah mulai terjadi. Sekeliling khalifah sudah dipadati dengan orang2 yg berideologi sekuler liberal, yg dipimpin oleh Perdana Mentrinya sendiri, Midhat Pasya seorang pemabuk.
Akhirnya pada tanggal 26 April 1909 M Turki Muda yg berkomplot dengan Syaikhul Islam, Mohammad Dia’ uddin Afandi, berhasil memberhentikan Sultan Abdul Hamid II, seorang khalifah yg saleh dan lembut. Sejak saat itu Khilafah Utsmaniyah dikuasai kaum nasionalis Turki.
Untuk mengakhiri Khilafah Utsmani hingga ke akar2nya, Barat membuat skenario busuk. Mereka melahirkan seorang pahlawan boneka yg bisa dijadikan partner pasukan sekutu. Dia yg akan menjadi harapan umat Islam yg sedang dilanda keputusasaan. Pilihan mereka jatuh kepada Mustafa Kemal.
Hingga tahun 1919 M Mustafa Kemal masih bersandiwara. Untuk menutupi kebenciannya kepada Islam dan untuk meraih simpati rakyat Khilafah. Ketika dia berhasil menang atas Yunani di Ankara, ia berbicara di hadapan publik, "Sesungguhnya semua rencana akan diambil tidak dimaksudkan kecuali untuk melindungi kesultanan dan khilafah serta pembebasan sultan dan negeri ini dari perbudakan orang2 asing."
Dan pada 3 Maret 1924, dia terang2an menjegal Khilafah, dan mengubur peradaban Islam dari bumi Turki. Masjid-masjid ditutup dan semua gerakan keagamaan dengan kebengisannya.