Lakukanlah Sesuatu dengan Mengharap Ridha Allah
Pertanyaan
Dari: Cutirma
kak setau saya biasa nya banyak cerita pengalaman temen2 itu keinginan
nya terkabul ketika mereka dalam hati luruskan niat pake "mencari ridho
Allah" nah itu dalam hati sama pikiran cuma berisi "cari ridho
Allah!" atau bisa dijabarkan lagi kak?
Jawaban:
Wa'alaikumussalam, saya jawab
dibagian ini saja disatukan dengan pertanyaan sebelumnya ya?
Setiap apapun yang kita lakukan
menghendaki kejernihan niat, menghendaki tidak hadirnya syarat apapun dihati,
supaya tidak menimbulkan banyak persoalan persoalan hati setelahnya.
Jika bukan karena berharap ridha
Allah, biasanya selalu berharap pamrih kepada selain-Nya. Yang akhirnya pun
pasti menghadirkan rasa kecewa karena apa yang dilakukannya tidak berbalas atau
juga rasa kecewa jika apa yang dilakukannya merasa tidak ditanggapi.
Lalu bagaimana agar niatnya 'lurus'
karena Allah?
Paling utama adalah ikhlas. Salah satu tanda ikhlas adalah
berusaha menyembunyikan amalan, "ikhlas adalah rahasia antara Allah dan
hamba-Nya, yang tidak diketahui oleh malaikat sehingga mencatatnya, tidak
diketahui oleh setan sehingga bisa merusaknya, dan tidak diketahui oleh hawa
nafsu sehingga memalingkannya." (Tahdzibu Madarijis-Salikin, 322)
Ikhlas adalah satu amalan yang
sangat berat. Fitnah dunia membuat hati kita susah untuk ikhlas. Cobalah kita
renungkan setiap amalan kita, sudahkah terbebas dari maksud duniawi? sudahkah
semuanya murni ikhlas karena Allah Ta’ala?
Jangan sampai amalan yang kita
lakukan siang dan malam menjadi sia-sia tanpa pahala.
Sungguh, ikhlas memang berat. Urusan niat dalam hati bukanlah hal yang mudah.
Tidaklah salah jika Sufyan ats Tsauri rahimahullah mengatakan, "Tidaklah
aku berusaha untuk membenahi sesuatu yang lebih berat daripada meluruskan
niatku, karena niat itu senantiasa berbolak balik."
Dan saya kutip pesan dari bapak
"Hati hati... dilevel elementary ketika kita berbuat baik dan beribadah,
itu memang sudah kewajiban kita, tidak perlu berbangga dengan apa yang kita
lakukan, tetapi di level yang lebih advance kita harus sudah memikirkan
bagaimana caranya untuk mampu lepas dari pamrih, ingin 'dilihat' orang lain
atau sanjungan dari manusia. Perlukah orang lain dan seisi dunia tau ketika
kita melakukan amalan? tidak mengapa jika tujuannya mengajak, lain soal ketika
tujuannya ingin mendapat pujian ... hilanglah essensi ikhlas kita karena Allah
... dan kita hanya mendapatkan pujian manusia, tidak dengan pahala, sayang
bukan? Paling menyedihkan itu jika kita merasa bahwa kita sudah punya tabungan
amalan surga, tetapi ketika 'account tabungan' itu diperlihatkan ternyata
isinya kosong gara2 tersaput riya' dan pamrih kepada manusia."
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa
sallam saja selalu berdo'a memohon agar dijauhkan dari sifat ini, apalagi kita?
banyak-banyak berdo'a untuk diluruskan niat kita hanya untuk-Nya dan hanya
karena-Nya ... Lillah.
Selanjutnya, bagaimana agar
keinginan kita terkabul? Bahasannya disini --> https://muslimpathway.blogspot.co.id/2016/08/agar-allah-mengabulkan-doa-kita.html