Ada Apa Dengan Turki?
Pertanyaan
Dari: v k ramadan
bang ceritain ttg turki dong hehe. kmrn baca artikel isinya
pemerintahan skrg berdasarkan quran tp erdogan dipilih lwt pemilu.
Jawaban:
Assalamu'alaikum, Ini kilas balik jatuhnya Turki Utsmani yang berbasis Khilafah
di tahun 1924 --> http://muslimpathway.blogspot.com/2016/08/ada-apa-dengan-turki-3-maret-1924.html
Turki modern memang mengambil kebijakan menghapus semua simbol berbau Islam
yang menjadi peninggalan imperium Ottoman. Salah satunya Ataturk, mengganti
sistem khalifah dengan sistem negara bangsa yang berbasis sekuler. Mencerabut
rakyat Turki dari akar sejarah Islamnya yang berjaya selama enam abad, mengucilkan
negeri Turki dari lingkungan dunia Islam, menggantikan libur hari Jumat dengan
hari Minggu, menggantikan huruf Al Quran berbahasa Arab dengan bahasa Turki,
menggantikan tulisan bahasa Arab dengan bahasa Turki dst.
Tetapi sistem sekuler dengan ideologi Liberal itu tidak mampu menembus
infrastruktur sosial rakyat Turki dan tidak dapat pula memusnahkan sentimen
keagamaan sebagian besar rakyat Turki.
Rakyat Turki pun terpecah menjadi dua komunitas, yaitu komunitas minoritas
modern dan komunitas mayoritas konservatif. Yang akhirnya terjadi konflik
sosial dan politik antara dua komunitas tersebut yang tidak pernah berhenti
sejak diproklamasikannya negara Turki modern.
Dan dalam 'perjalanan' yang cukup panjang, kaum Islamis mulai beradaptasi
dengan perubahan-perubahan di tingkat regional dan internasional, serta mampu
meredam secara bijak atas gerakan anti Islamis. Pimpinan kaum Islamis tidak
pernah menyerukan berdirinya negara Islam atau penerapan syariat Islam di
Turki. Mereka menyadari seruan semacam itu hanya akan menjadi bumerang bagi
mereka, karena tentu saja akan mendapat tantangan keras dari lembaga militer
dan kaum sekuler radikal.
Lalu bagaimana dengan pemerintahan Erdogan?
Beliau yang mengubah sistem parlementer ke dalam sistem presidensial, Pemilihan
Umum untuk pertama kalinya untuk seorang presiden Turki dipilih langsung oleh
rakyat. Erdogan menegaskan, beliau memiliki mandat rakyat untuk menjadi
pemimpin yang aktif dan kuat.
Lalu jika pemerintahan Erdogan dikatakan berdasarkan Al-Qur'an, kenapa diangkat
melalui pemilu?
Selain alasan-alasan diatas, telah ada pula fatwa-fatwa para ulama masa kini
yang membolehkan ikut serta dalam Pemilu dalam rangka berkontribusi mengubah
rezim yang buruk sebisa mungkin. Dan juga dalam rangka memperkecil keburukan
yang terjadi dalam Pemilu tersebut.
Wajib bagi kaum Muslimin di negara yang tidak berhukum dengan syariat Islam
untuk mengerahkan usahanya dan apapun yang mereka mampu untuk berhukum dengan
syariat Islam. Dan wajib pula bagi mereka untuk bersatu padu mendukung partai
yang diketahui partai tersebut akan berhukum kepada hukum Islam.
Tentunya untuk mengembalikan ke sistem yang berbasis syariat Islam butuh proses
dan tidak mudah. Erdogan membuat sistem baru presidensial yang menurutnya akan
memungkinkan pengambilan keputusan secara cepat yang saat ini diperlukan dan
tidak menimbulkan reaksi yang fatal..