Ta'aruf
Pertanyaan
Dari: Riska Kurnia Maghfiroh
ooke makasi bnyak🙏 oh ya masih kurang faham ttg jawab dg datang langsung ke rumah..apa
kalau dibilang dtg langsung k rumah justru kalau di tolak jd lbh menyakitkan
dan dicap sbg php ?kebetulan prempuan ini Allah uji dg bnyaknya lk yg
tertarik,apa ortunya nanti ga kelabakan ya?
Jawaban:
Nah kebanyakan yang salah memaknai
ta'aruf, ta'aruf itu adalah proses saling mengenal. Proses ini bukan dengan
cara ngobrol berduaan, saling pandang dst. Dan proses ta'aruf ini bukan berarti
tanda 'diterima'.
Seorang perempuan mempunyai hak
untuk menolak atau menerima ketika seorang laki-laki datang menemuinya dan
memperkenalkan dirinya, begitupun sebaliknya. Satu sama lain harus memahami,
bahwa proses ini hanya sebatas proses saling mengenal saja, cocok atau tidaknya
dikembalikan kepada masing-masing.
Kaidah-kaidah yang perlu dijaga
dalam proses ini intinya adalah saling menghormati apa yang disampaikan satu
sama lain, mengikuti aturan pergaulan secara Islami, tidak berkhalwat (berduaan),
didampingi mahram, tidak mengumbar pandangan. Jangan melegitimasi atas nama
ta'aruf dengan aktivitas berduaan dan saling mengungkapkan perasaan.. ini
namanya bukan ta'aruf.
Orang tua punya hak atas anak
perempuannya juga, beliau berhak menolak laki-laki yang datang untuk menemui
anaknya, kalau laki-lakinya sakit hati.. apa hak nya dia sakit hati? apa hak
nya dia menganggap php? :D
Kalau laki-laki yang punya niat
baik, akan menunjukkan sikap yang baik juga. Tentunya ketika ditolakpun, dia
akan bersikap seperti layaknya seorang laki-laki yang paham betul bahwa orang
tua berhak atas masa depan anak-anaknya, dia ga berhak memaksa untuk
menerimanya. Kalaupun ingin tetap berjuang, dia akan menunjukkan keseriusannya
dengan cara yang baik.
Kalau yang namanya php itu ketika
sudah melewati proses 'khitbah' atau melamar/lamaran, dan pihak perempuannya
menerima lamarannya, lalu kemudian hari malah ga jadi.. ini baru namanya php :D