Jumat, 29 Juli 2016

Kesetaraan Gender [Emansipasi Wanita]

Assalamualaikum, apa pendapatmu tentang wanita yang menuntut kesetaraan gender ? Lalu bagaimana pandangan islam tentang hal itu ? Terimakasih :) Bayu

Wa'alaikumussalam, bismillah..

Saya pernah membahas fitrah seorang wanita dalam Islam, disini https://muslimpathway.blogspot.co.id/2016/07/karier-terbaik-wanita-adalah-di-rumahnya.html Kalau saja dipahami dengan baik, Islam tidak mengekang wanita, tapi mengatur wanita agar hidupnya menjadi baik, selamat dunia-akhirat :)

Ada kesalahan dalam memaknai kesetaraan gender, saya ambil contoh di Indonesia.. RA. Kartini misalnya. Saya kutip tulisan beliau, "Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. " (Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902).

Artinya, kalau kita bisa menyimpulkan apa yang diperjuangkan Raden Ajeng Kartini semata hanya agar tercipta generasi yang lebih baik, karena pendidikan anak berawal dari pendidikan dalam keluarga. Seorang ibu adalah manusia yang paling banyak berperan dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu, seorang ibu harus dibekali dengan pengetahuan dan pendidikan yang baik.

Emansipasi yang diinginkan oleh beliau bukanlah keinginan untuk menyaingi kaum pria. Bukan pula emansipasi tanpa batas, melainkan hanya kesetaraan dalam mendapatkan hak pendidikan dan perlakuan yang sama, bukan keterkungkungan seperti yang terjadi saat itu.

Banyak wanita saat ini menafsirkan perjuangan emansipasi adalah untuk memperoleh kesetaraan gender. Emansipasi yang luas tanpa batas yang memberikan ruang kompetisi yang sama, tidak hanya dengan sesama wanita melainkan juga kompetisi dengan lawan jenis.

Dampak pemahaman emansipasi yang salah adalah munculnya ego-ego kaum wanita, karena keberhasilan karirnya. Terkadang wanita yang memiliki karir yang lebih tinggi dari suaminya, menjadi bersikap semaunya. Tidak lagi menghargai sosok suami sebagai seorang kepala rumah tangga yang harus dihormati dan dihargai.

Sudah saatnya kaum wanita tidak lagi meributkan masalah emansipasi. Tidak lagi sibuk menuntut lahan-lahan yang bukan wilayahnya. Sungguh, tugas wanita sudah sangat berat tanpa ditambah kesibukan-kesibukan tersebut, tugas seorang wanita sudah sangat mulia dibandingkan sibuk menyerukan emansipasi yang salah letak.

Wanita dalam Islam diposisikan pada tempat yang mulia dengan tugas-tugas yang mulia, dijaga sedemikian rupa kehormatannya, dilindungi keselamatannya, dan dihargai, seperti yang sudah saya bahas disini https://muslimpathway.blogspot.co.id/2016/07/wanita-bagai-gelas-gelas-kaca.html Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam sampai mewasiatkan kepada kami kaum laki-laki.

Seorang wanita dalam Islam adalah sosok yang mampu memecahkan karang sekeras apapun dengan kelembutannya. Di manapun, wanita dapat berkarya tanpa melepaskan tanggungjawab nya sebagai seorang ibu, istri, dan sahabat untuk suami dan anak-anaknya :)


Related Articles