Jumat, 29 Juli 2016

Kejatuhan Cicak, Pembawa Sial? [Tathayyur]

Assalamu'alaikum ka, saya td pagi jam 3 lagi ke toilet kejatuhan cicak kepalanya, kata org2 kalo kejatuhan cicak takut ada apa2, harus percaya atau engga ka? Suci Amalia


Wa'alaikumussalam, bismillah..

Kita sebagai seorang muslim jangan percaya kepada thiyarah atau tathayyur. Tathayyur atau thiyarah yaitu merasa bernasib sial karena sesuatu atau merasa akan bernasib sial jika begini dan begitu, contohnya seperti yang Suci ceritakan.

Kenapa?

Pertama, orang yang bertathayyur tidak memiliki rasa tawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan senantiasa bergantung kepada selain Allah.

Kedua, dia bergantung kepada sesuatu yang tidak ada hakekatnya dan merupakan sesuatu yang termasuk takhayul dan keragu-raguan.

Ketiga, Thiyarah termasuk syirik yang menafikan kesempurnaan tauhid, karena berasal dari apa yang disampaikan syaithan berupa godaan dan bisikannya.


Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, (artinya): "Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik dan setiap orang pasti (pernah terlintas dalam hatinya sesuatu dari hal ini). Hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakkal kepada-Nya." (HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (no. 909), Abu Dawud (no. 3910), at-Tirmidzi (no. 1614), Ibnu Majah (no. 3538), Ahmad (I/389, 438, 440), Ibnu Hibban (Mawaariduzh Zham’aan no. 1427), at-Ta’liiqatul Hisaan ‘alaa Shahiih Ibni Hibban (no. 6089) dan al-Hakim (I/17-18). Lafazh ini milik Abu Dawud, dari Sahabat Ibnu Mas’ud . Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 429).

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam menerangkan bahwa rasa sial dan nasib malang yang ditimbulkan dari sikap tathayyur ini hanya pada diri dan keyakinannya, bukan pada sesuatu yang ditathayyurkan. Maka prasangka, rasa takut dan kemusyrikannya itulah yang membuatnya bertathayyur dan menghalangi dirinya untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, bukan apa yang dilihat dan didengarnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menerangkan permasalahan tersebut kepada umatnya tentang kesesatan tathayyur supaya mereka mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak memberikan kepada mereka suatu tanda atas kesialan, atau menjadikannya sebab bagi apa yang mereka takutkan dan khawatirkan. Supaya hati mereka menjadi tenang dan jiwa mereka menjadi damai.

Telah diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), "Barangsiapa mengurungkan niatnya karena thiyarah, maka ia telah berbuat syirik." Para Sahabat bertanya: "Lalu apakah tebusannya?" Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: "Hendaklah ia mengucapkan: ‘Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tiadalah burung itu (yang dijadikan objek tathayyur) melainkan makhluk-Mu dan tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau." (HR. Ahmad (II/220), dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir da-lam Tahqiiq Musnad Imam Ahmad (no. 7045). Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 1065).

Jadi, jauhkan dari percaya kepada hal-hal yang demikian.. Wallahu a'lam bisshawab.


Related Articles