Senin, 11 Juli 2016

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Minta sarannya dong ka Satria, jazakallah khairan katsiran sebelumnya..Agies kharismanto

Wa'alaikumussalam, dijawabnya di bagian yang ini aja ya brother fillah?

Salah satu tugas kita memang saling mengingatkan, dengan cara yang baik tentunya. Mengingatkan adalah menginginkan kebaikan bagi orang lain. Dan kamu mencintai bagi mereka apa yang kamu cintai bagi dirimu.

Beramar ma’ruf nahi mungkar sebaik-baiknya memiliki tiga bekal yaitu: ilmu, lemah lembut, dan sabar. Ilmu haruslah ada sebelum amar ma’ruf nahi mungkar (di awal). Lemah lembut harus ada ketika ingin beramar ma’ruf nahi mungkar (di tengah-tengah). Sikap sabar harus ada sesudah beramar ma’ruf nahi mungkar (di akhir).

Kita semua tersusun dari akal dan hati, caranya harus menyentuh keduanya tanpa kecuali, menyampaikan kebenaran itu mengajak jiwa untuk mencondongi kebenaran dan itu tidak bisa didapat dari cara kekerasan hati dalam menyampaikan.


Lalu, bagaimana jika reaksinya malah menjauh?

Dikarenakan ini sudah terlanjur terjadi, dan saya menilai Agies sudah ada itikad baik untuk peduli, dan itulah yang namanya amar ma'ruf nahi munkar. Perkara temannya yang tidak merespon baik apa yang dilakukan Agies, baiknya Agies jangan merespon balik dengan hal yang sama. Tetap saja berusaha untuk baik, yang harus kita jauhi adalah perbuatannya, bukan orangnya.

Perkara dia yang 'terjebak' dengan aktivitas yang demikian, selanjutnya Agies do'akan saja. Karena kalau sudah dengan cara mengingatkan, namun 'tidak sampai', itu sudah diluar tanggung jawab kita. Hanya Allah yang mampu membolak-balikan hati, bukankah salah satu do'a yang akan diijabah adalah do'a tanpa sepengetahuan orang yang di do'akan?

Jangan bosan untuk saling do'akan dan saling ingatkan dalam kebaikan, karena surga terlalu luas untuk kita huni sendirian :)


Related Articles